Pertama melihat, kami langsung terpukau dengan desain Lenovo IdeaCentre A600 ini. Jika kebanyakan PC AIO memiliki bentuk mirip monitor LCD, IdeaCentre A600 menambah lengkungan ke belakang di sisi bawah. Lengkungan ini tidak cuma untuk gaya-gayaan, namun juga memiliki fungsional. Sisi samping lengkungan ditempati DVD Writer, sementara sisi belakang untuk menyembunyikan semua port dan ruang untuk menempatkan keyboard pada saat tak digunakan.
Namun tanpa disangka-sangka, bentuk cantik tersebut ternyata memiliki cacat desain. Jika layar monitor berukuran 21,5 inci tersebut ditengadahkan atau ditundukkan, jari tangan bisa terjepit di sisi bawah atau kaki-kakinya. Lenovo sudah mengantisipasi hal tersebut dengan menempatkan stiker peringatan “Watch Your Hand” di kaki-kaki tersebut, namun mengingat area tersebut mudah dijangkau, cacat desain tersebut agak mengkhawatirkan.
Di luar faktor jepit-jepitan tersebut, tidak ada cacat desain lagi di IdeaCentre A600 ini. Bahkan boleh dibilang Lenovo merancang IdeaCentre dengan sangat cermat, karena seluruh port yang ditempatkan di sisi samping atau belakang yang gampang diakses. Alhasil, tidak butuh banyak usaha untuk memasang kabel ethernet, USB, dan kabel antena televisi.
Bicara antena, perangkat seharga US$ 1299 ini memang dilengkapi dengan fasilitas TV Tuner. Enaknya, penggunaan TV Tuner bisa fleksibel karena mendukung siaran TV analog maupun digital. Selain TV Tuner, tersedia fasilitas WiFi, Bluetooth, card reader, webcam, jaringan Ethernet, FireWire, dan USB (6 buah). Unit yang kami terima juga menggunakan keyboard dan mouse nirkabel berbasis Bluetooth dan remote control, jadi pendek kata IdeaCentre A600 menawarkan fasilitas yang super komplit.
Namun penggunaan mouse nirkabel tersebut tidaklah senyaman yang kami harapkan. Selain berat, mouse tersebut tidak bisa spontan langsung digunakan. Ketika didiamkan lalu digunakan lagi, mouse butuh waktu 3-4 detik untuk dapat menggerakkan, yang cukup menyebalkan bagi kami yang termasuk orang tidak sabaran. Untungnya IdeaCentre A600 memiliki media input lain yaitu touchpad mirip seperti di notebook yang ditempatkan di sisi kanan keyboard.
IdeaCentre A600 dilengkapi dengan berbagai peranti lunak. Peranti Healthcare dari Lenovo cocok untuk keluarga. Peranti ini menggunakan kamera web untuk menilai kondisi cahaya ruangan. Kemudian, secara otomatis Healthcare mengatur tingkat kecerahan layar. Peranti ini pun memberikan peringatan kalau pengguna terlalu dekat dengan layar.
Peranti lain yang patut dicatat adalah peranti pengenal wajah. Hanya orang yang wajahnya dikenali yang boleh menggunakan komputer. Orang yang wajahnya tak dikenali tak bisa menggunakan komputer, tapi mereka bisa meninggalkan pesan video tanpa harus login. IdeaCentre pun dilengkapi dengan OneKey Recovery Software untuk mengembalikan keadaan komputer ke kondisi tertentu atau ke pengaturan pabrik.
Performa Lenovo IdeaCentre A600 juga dapat diandalkan untuk berbagai keperluan. Jika kami bandingkan dengan Dell Studio Hybrid yang menggunakan prosesor Intel Core 2Duo T8100 (2,1GHz), performa IdeaCentre A600 terlihat sedikit lebih baik. Apalagi berbekal kartu grafis ATI Radeon HD3650 256MB, perangkat ini mencapai skor 1987 di 3DMark 2006, yang berarti bisa menjalankan game-game kelas menengah.
***
Dengan desain cantik dan fasilitas komplit, Lenovo IdeaCentre A600 adalah representasi ideal PC AIO: semua ada, apapun bisa. Apalagi, harganya yang sekitar US$ 1299 tergolong kompetitif. Beberapa kelemahan sedikit mengurangi pesonanya, namun ini tidak mengurangi ketertarikan kami terhadap PC All-in-One ini.
Namun tanpa disangka-sangka, bentuk cantik tersebut ternyata memiliki cacat desain. Jika layar monitor berukuran 21,5 inci tersebut ditengadahkan atau ditundukkan, jari tangan bisa terjepit di sisi bawah atau kaki-kakinya. Lenovo sudah mengantisipasi hal tersebut dengan menempatkan stiker peringatan “Watch Your Hand” di kaki-kaki tersebut, namun mengingat area tersebut mudah dijangkau, cacat desain tersebut agak mengkhawatirkan.
Di luar faktor jepit-jepitan tersebut, tidak ada cacat desain lagi di IdeaCentre A600 ini. Bahkan boleh dibilang Lenovo merancang IdeaCentre dengan sangat cermat, karena seluruh port yang ditempatkan di sisi samping atau belakang yang gampang diakses. Alhasil, tidak butuh banyak usaha untuk memasang kabel ethernet, USB, dan kabel antena televisi.
Bicara antena, perangkat seharga US$ 1299 ini memang dilengkapi dengan fasilitas TV Tuner. Enaknya, penggunaan TV Tuner bisa fleksibel karena mendukung siaran TV analog maupun digital. Selain TV Tuner, tersedia fasilitas WiFi, Bluetooth, card reader, webcam, jaringan Ethernet, FireWire, dan USB (6 buah). Unit yang kami terima juga menggunakan keyboard dan mouse nirkabel berbasis Bluetooth dan remote control, jadi pendek kata IdeaCentre A600 menawarkan fasilitas yang super komplit.
Namun penggunaan mouse nirkabel tersebut tidaklah senyaman yang kami harapkan. Selain berat, mouse tersebut tidak bisa spontan langsung digunakan. Ketika didiamkan lalu digunakan lagi, mouse butuh waktu 3-4 detik untuk dapat menggerakkan, yang cukup menyebalkan bagi kami yang termasuk orang tidak sabaran. Untungnya IdeaCentre A600 memiliki media input lain yaitu touchpad mirip seperti di notebook yang ditempatkan di sisi kanan keyboard.
IdeaCentre A600 dilengkapi dengan berbagai peranti lunak. Peranti Healthcare dari Lenovo cocok untuk keluarga. Peranti ini menggunakan kamera web untuk menilai kondisi cahaya ruangan. Kemudian, secara otomatis Healthcare mengatur tingkat kecerahan layar. Peranti ini pun memberikan peringatan kalau pengguna terlalu dekat dengan layar.
Peranti lain yang patut dicatat adalah peranti pengenal wajah. Hanya orang yang wajahnya dikenali yang boleh menggunakan komputer. Orang yang wajahnya tak dikenali tak bisa menggunakan komputer, tapi mereka bisa meninggalkan pesan video tanpa harus login. IdeaCentre pun dilengkapi dengan OneKey Recovery Software untuk mengembalikan keadaan komputer ke kondisi tertentu atau ke pengaturan pabrik.
Performa Lenovo IdeaCentre A600 juga dapat diandalkan untuk berbagai keperluan. Jika kami bandingkan dengan Dell Studio Hybrid yang menggunakan prosesor Intel Core 2Duo T8100 (2,1GHz), performa IdeaCentre A600 terlihat sedikit lebih baik. Apalagi berbekal kartu grafis ATI Radeon HD3650 256MB, perangkat ini mencapai skor 1987 di 3DMark 2006, yang berarti bisa menjalankan game-game kelas menengah.
***
Dengan desain cantik dan fasilitas komplit, Lenovo IdeaCentre A600 adalah representasi ideal PC AIO: semua ada, apapun bisa. Apalagi, harganya yang sekitar US$ 1299 tergolong kompetitif. Beberapa kelemahan sedikit mengurangi pesonanya, namun ini tidak mengurangi ketertarikan kami terhadap PC All-in-One ini.
Hasil Pengujian : klik disini
Sumber : http://www.tabloidpcplus.com/
0 komentar:
Posting Komentar