Fenomena mobile internet di Indonesia memang cukup dahsyat. Seperti kami bahas di Laporan Utama bulan ini, semua operator seluler kini menyediakan paket akses internet memanfaatkan jaringan yang mereka miliki. Peminatnya pun banyak. Maklum, jangkauan jaringan kabel di Indonesia masih sangat terbatas, sehingga akses internet via jaringan seluler menjadi opsi yang banyak dilirik.
MSI mencoba menangkap peluang ini dengan merilis netbook MSI Wind U120H yang dilengkapi dengan modem seluler. Posisinya berada di balik batere, sehingga SIM card cukup aman tersimpan; meski berarti juga kita harus mencopot batere jika ingin memasang/mencopot SIM card tersebut. Ketika kami intip, modem yang digunakan bermerek Sony Ericcson yang berjalan di mode GSM dan mendukung koneksi level HSDPA.
Ketika kami coba menggunakan kartu dari IM2, modem ini dapat terhubung ke internet dengan mudah dan lancar. Bahkan ketika kami bandingkan dengan modem eksternal Huawei E160, kecepatan akses menggunakan modem internal ternyata lebih tinggi. Jika modem Huawei E160 mencatat kecepatan ..., modem internal Wind U120H bisa mencapai angka ... Hal ini layak digarisbawahi karena biasanya kecepatan akses modem internal lebih lambat dibanding modem eksternal.
Kelebihan lain yang layak dicatat dari netbook ini adalah daya tahan baterenya yang lama. Ketika memutar sebuah film High Definition, notebook ini bisa bertahan nyaris 3 jam. Rata-rata netbook memiliki durasi di bawah 2 jam, sehingga netbook ini tergolong memiliki nafas yang “panjang” meski tidak bisa menyaingi Asus ASUS EEE PC 1000 HE. Daya tahan yang lama tersebut tidak tidak lepas dari penggunaan batere Li-On berkapasitas 4400mAh. Namun penggunaan batere besar juga berefek negatif, yaitu bobotnya yang mencapai 1,3 kg.
Jika dibandingkan netbook Wind generasi sebelumnya, desain U120H terlihat lebih menarik. Kombinasi warna hitam dan putih yang terhubung dengan garis yang dinamis membuat penampilan netbook ini terlihat lebih gaya. Penggunaannya pun terbilang nyaman. Tombol-tombol utama keyboard memiliki ukuran 16x16 mm, membuat proses ketik-mengetik terasa nyaman. Namun ada satu fasilitas yang kurang oke, yaitu tombol touchpad. Butuh tekanan yang cukup keras untuk klik kiri maupun kanan, sehingga terasa kurang nyaman ketika digunakan. Saran kami, gunakanlah mouse eksternal.
Dari sisi spesifikasi, Wind U120H tidak jauh berbeda dengan Wind generasi sebelumnya. Prosesornya masih menggunakan Intel Atom N270 yang didampingi chipset Intel i945GME dan memori DDR2 1GB. Untuk sisi penyimpanan, tersedia harddisk Western Digital berkapasitas 160GB. Karena spesifikasinya mirip-mirip, kinerja Wind U120H praktis tidak jauh berbeda dengan netbook lain yang pernah kami uji.
Dengan begitu banyaknya tipe netbook saat ini, penting bagi sebuah produk untuk tampil beda dan menyasar segmen yang lebih spesifik; dan itulah yang coba dilakukan MSI melalui Wind U120H ini. Keberadaan modem HSDPA dan batere berukuran besar membuat netbook ini sangat cocok digunakan para mobile worker. Sayangnya, MSI belum merilis harga resmi dari Wind U120H, sehingga kami tidak bisa menilai mana yang lebih menguntungkan: membeli netbook dengan modem internal atau membeli modem eksternal secara terpisah. Namun sebagai gambaran, Wind U100 Plus (yang spesifikasinya mirip namun tanpa modem) harganya sekitar Rp. 4,9 juta. Jadi jika dibandrol di bawah Rp. 6 juta, Wind U120H adalah pilihan yang sangat menarik. (Wisnu Nugroho)
MSI mencoba menangkap peluang ini dengan merilis netbook MSI Wind U120H yang dilengkapi dengan modem seluler. Posisinya berada di balik batere, sehingga SIM card cukup aman tersimpan; meski berarti juga kita harus mencopot batere jika ingin memasang/mencopot SIM card tersebut. Ketika kami intip, modem yang digunakan bermerek Sony Ericcson yang berjalan di mode GSM dan mendukung koneksi level HSDPA.
Ketika kami coba menggunakan kartu dari IM2, modem ini dapat terhubung ke internet dengan mudah dan lancar. Bahkan ketika kami bandingkan dengan modem eksternal Huawei E160, kecepatan akses menggunakan modem internal ternyata lebih tinggi. Jika modem Huawei E160 mencatat kecepatan ..., modem internal Wind U120H bisa mencapai angka ... Hal ini layak digarisbawahi karena biasanya kecepatan akses modem internal lebih lambat dibanding modem eksternal.
Kelebihan lain yang layak dicatat dari netbook ini adalah daya tahan baterenya yang lama. Ketika memutar sebuah film High Definition, notebook ini bisa bertahan nyaris 3 jam. Rata-rata netbook memiliki durasi di bawah 2 jam, sehingga netbook ini tergolong memiliki nafas yang “panjang” meski tidak bisa menyaingi Asus ASUS EEE PC 1000 HE. Daya tahan yang lama tersebut tidak tidak lepas dari penggunaan batere Li-On berkapasitas 4400mAh. Namun penggunaan batere besar juga berefek negatif, yaitu bobotnya yang mencapai 1,3 kg.
Jika dibandingkan netbook Wind generasi sebelumnya, desain U120H terlihat lebih menarik. Kombinasi warna hitam dan putih yang terhubung dengan garis yang dinamis membuat penampilan netbook ini terlihat lebih gaya. Penggunaannya pun terbilang nyaman. Tombol-tombol utama keyboard memiliki ukuran 16x16 mm, membuat proses ketik-mengetik terasa nyaman. Namun ada satu fasilitas yang kurang oke, yaitu tombol touchpad. Butuh tekanan yang cukup keras untuk klik kiri maupun kanan, sehingga terasa kurang nyaman ketika digunakan. Saran kami, gunakanlah mouse eksternal.
Dari sisi spesifikasi, Wind U120H tidak jauh berbeda dengan Wind generasi sebelumnya. Prosesornya masih menggunakan Intel Atom N270 yang didampingi chipset Intel i945GME dan memori DDR2 1GB. Untuk sisi penyimpanan, tersedia harddisk Western Digital berkapasitas 160GB. Karena spesifikasinya mirip-mirip, kinerja Wind U120H praktis tidak jauh berbeda dengan netbook lain yang pernah kami uji.
Dengan begitu banyaknya tipe netbook saat ini, penting bagi sebuah produk untuk tampil beda dan menyasar segmen yang lebih spesifik; dan itulah yang coba dilakukan MSI melalui Wind U120H ini. Keberadaan modem HSDPA dan batere berukuran besar membuat netbook ini sangat cocok digunakan para mobile worker. Sayangnya, MSI belum merilis harga resmi dari Wind U120H, sehingga kami tidak bisa menilai mana yang lebih menguntungkan: membeli netbook dengan modem internal atau membeli modem eksternal secara terpisah. Namun sebagai gambaran, Wind U100 Plus (yang spesifikasinya mirip namun tanpa modem) harganya sekitar Rp. 4,9 juta. Jadi jika dibandrol di bawah Rp. 6 juta, Wind U120H adalah pilihan yang sangat menarik. (Wisnu Nugroho)
hasil pengujian: klik disini
sumber:www.tabloidpcplus.com
0 komentar:
Posting Komentar