Pages

Subscribe:

31 Desember 2009

BenQ Joybook S35: Telah Berbekal Windows 7


Secara fisik, BenQ Joybook S35 ini seperti versi besar dari netbook BenQ, Joybook S101. Ini bisa dilihat dari penggunaan bahan piano glossy berwarna biru dengan tulisan BenQ Joybook di bagian punggungnya. Penggunaan material glossy tersebut membuat penampilan notebook ini terlihat modern, meski harus dikompensasi dengan mudahnya sidik jari menempel di permukaan ini.
Sebagai notebook, fisik Joybook S35 terlihat sedikit lebih lebar. Tebal notebook ini sendiri berkisar di angka 1,3 cm (di sisi depan) sampai 2,9 cm (di sisi belakang). Jadi secara tebal, notebook ini tidak berhasil mencapai angka “keramat” 1 inci. Namun hitung-hitungan itu sejujurnya tidak bisa melunturkan citra Joybook S35 sebagai notebook tipis, karena sekilas ia terlihat sangat ramping. Apalagi, bobotnya cuma 1,6 kg.
Seluruh fasilitas BenQ S35 disusun di sisi kiri dan kanan, meliputi slot memori, VGA-Out, USB (3 buah), HDMI, dan eSATA. Fasilitas terakhir ini layak digarisbawahi karena tidak ada di notebook tipis lain. Namun seperti notebook tipis umumnya, tidak ada perangkat optik maupun slot ekspansi PCMCIA/Express Card. Notebook ini juga tidak memiliki Bluetooth.
Di sisi interior, BenQ tidak banyak melakukan perombakan. Tombol keyboard-nya praktis sama seperti notebook BenQ pada umumnya, tidak mengikuti bergaya chiclet yang sedang trendi itu. Namun kami menyukai touchpad-nya yang dibuat bertekstur sehingga terasa responsif.
Seperti notebook tipis lain, notebook berlayar 13,3 inci menggunakan prosesor Intel Core 2 Solo SU 3500 dan chipset Intel Mobile GS45. Kapasitas memorinya besar (4GB), namun kapasitas harddisknya terbilang kecil (250GB) jika dibanding Asus maupun Acer. Hasil pengujian Joybook S35 terlihat bersaing dengan Asus UX30 sebagai yang terbaik, namun perlu dicatat kalau notebook ini menggunakan Windows 7 sehingga tidak pas jika dibandingkan secara apple-to-apple. (Wisnu Nugroho)
Kesimpulan
Kami belum mendapat harga resmi BenQ Joybook S35 dengan spesifikasi seperti yang kami uji, sehingga agak sulit menilai kinerja notebook ini secara keseluruhan. Namun menurut Galva Techologies sebagai distributor BenQ, Joybook S35 akan dijual mulai harga US$ 699 lengkap dengan Windows 7 Starter Edition. Dari hitung-hitungan di atas kertas tersebut, BenQ S35 adalah pilihan yang sangat layak dilirik.

Hasil Uji: klik disini

Sumber : www.tabloidpcplus.com


29 Desember 2009

i-SOBOT goes haywire with stash of weapons, instills fear in mere mortals


We've seen these miniature robots dance and wrestle aplenty, so it's only a matter of time before they pick up weapons and murder us all for crafting their bulky looks and squeaky servos. Fortunately for now, this Takara Tomy i-SOBOT seems to be content enough with demolishing just balloons and polystyrene foam blocks, courtesy of its owner who blessed the bot with a range of "handmade" firearms and edged weapons. Don't be so quick to laugh, though -- that mini mini Gatling gun may be pointed squarely at your face one day. Until then, keep smiling and enjoy the video after the break.

Source:www.engadget.com


28 Desember 2009

Axioo Zetta MMT : Si Ramping Nan Menawan


Sebenarnya kami berencana menguji Axioo Zetta MMT 2 yang telah menggunakan prosesor Intel Centrino 2. Namun karena produk tersebut baru hadir di awal November, akhirnya kami menguji Axioo Zetta MMT versi pertama yang masih menggunakan Intel Pentium SU2700 (1,3GHz).
Dari seluruh jajaran notebooknya, Zetta MMT adalah notebook tertipis yang pernah dibuat oleh Axioo. Bahkan menurut kami, si perancang notebook bukan semata ingin menonjolkan bentuk yang tipis, tetapi juga seakan mau memperlihatkan betapa stylish-nya notebook ini.
Ini terlihat dari tebal total badan notebook yang cuma 2cm. Mungkin Anda akan lebih terkejut saat membuka layarnya. Sebab Axioo Zetta MMT ini memiliki tebal layar yang cukup langsing, hanya 0,5 cm saja. Meski sangat ramping, layar tipis berukuran 13,3 inci dengan format lebar ini tetap enak dipandang, terutama saat notebook digunakan untuk memutar film berdefinisi tinggi. Ini berkat layar TFT LCD dengan resolusi 1366 x 768 dengan rasio aspek 16:9.
Bicara soal multimedia, notebook yang satu ini cukup bisa diandalkan. Meskipun suara yang dihasilkan terbilang pas-pasan, namun ketersediaan koneksi HDMI bisa menghibur Anda yang sering memutar fim berdefnisi tinggi.
Meski demikian, tipisnya notebook ini ternyata harus dikompensasi dengan beragam kelemahan. Mirip Asus UX30, konektor VGA , USB dan LAN di notebook ini harus ditiadakan. Sebagai gantinya diberikan sebuah jack miniport replicator untuk menancapkan konverter khusus yang menyediakan ketiga jenis port tadi. Jadi, pastikan Anda tidak lupa membawa konverter ini saat akan melakukan presentasi di depan klien bisnis lewat proyektor. Koneksi adaptor untuk daya pun ditancapkan lewat port yang sama dengan dengan konverter tambahan tadi. Untungnya di konverter tersebut sudah tersedia jack miniport tambahan untuk menyambungkan adaptor daya secara paralel ketika dibutuhkan.

Kesimpulan

Axioo Zetta MMT terasa nyaman untuk dimasukkan ke dalam tas atau dipangku dalam jangka waktu lama karena tidak terlalu terasa panas. Dari sisi performa pun notebook ini bisa jadi andalan, utamanya buat Anda yang sering berurusan dengan file-file multimedia yang butuh sumber daya besar. Hanya saja, Anda perlu memperhatikan beberapa keterbatasan notebook, seperti bobotnya yang terbilang berat serta perlunya membawa-bawa konverter khusus jika ingin menyambungkan perangkat USB, jaringan, atau perangkat VGA eksternal. (Wisnu Nugroho)

Hasil Uji:klik disini

Sumber:www.tabloidpcplus.com


26 Desember 2009

Ricoh GXR review roundup


Ricoh's GXR certainly isn't the most stylish camera out there, but it's certainly one of the most unique. Boasting an ability to support interchangeable lenses and image sensors, this one offers up flexibility that few other shooters on the market can match. We've scrounged up a litany of reviews and hands-on impressions, and by and large, most everyone who got their hands around one enjoyed the experience. Photography Blog noted that the camera was "a remarkably mature first-generation product in an intriguing new photographic system, with excellent handling and image quality that will instantly appeal to all photographers who want to take pictures first and talk about gear second." Unfortunately, it seems that praise quiets down a bit once you leave the bright outdoors and head inside, as the low-light performance was said to be less than awesome -- though, to its credit, the built-in flash was deemed one of the better ones out there. We still aren't seeing loads of evidence that ditching your starter DSLR setup for this is a smart move, but if you're just now looking to upgrade from a P&S, you'd be doing yourself a solid by poking around in those links below.

Source:www.engadget.com

21 Desember 2009

Quantel SX10: Lebih Ramping dan Lega


Tubuh SX10 hanya setebal 27.8 mm, tampak lebih singset. Seri ini juga memiliki perubahan tata letak beberapa port di bodinya yang ramping itu. Sayangnya, perancangan ulang bodinya ini berefek hilangnya satu buah port USB sehingga sekarang hanya tersedia 2 USB port saja. Sebagai gantinya, SX10 menyediakan modem internal dengan dukungan 3G/HSDPA dengan slot SIM berada di balik baterai.
SX10 tetap menggunakan Intel Atom N270 dan Intel GMA950 (untuk menangani urusan grafisnya). Kabarnya, ada varian SX10 yang menggunakan Intel Atom N280. Meskipun masih menggunakan spesifikasi yang sama dengan pabrikan lain, SX10 menyediakan HDD berkapasitas 250 GB (bahkan tersedia varian lain kapsitas HDD 320 GB, yang merupakan kapasitas terbesar untuk netbook saat ini).
Jika membandingkan kinerja netbook berbasis Intel Atom N270 satu sama lain, hasilnya amat bermiripan. Karena itu, perbedannya hanya terletak pada faktor fasilitas dan desain, di samping tentu saja harga. Di sinilah Quantel hadir dengan SX10-nya. (Karuna - kontributor)

Hasil uji:klik disini

Sumber:www.tabloidpcplus.com


14 Desember 2009

Zyrex SKY 1812: Estetika vs Daya Guna


Zyrex Sky 1812 ini pada dasarnya adalah adik dari Sky 2712 yang kami uji bulan lalu. Bedanya, Sky 1812 adalah netbook 10 inci yang menggunakan prosesor Intel Atom, sementara Sky 2712 adalah notebook 11,6 inci yang ultra tipis dan menggunakan Intel CULV.
Selain itu, hanya warna yang membedakan keduanya. Secara desain, keduanya sangat mirip: tipis, ringan, dan terlihat gaya. Jika dihitung, Sky 1812 ini memiliki ketebalan 2,5 cm (pada keadaan tertutup) dengan bobot 1,06 kg saja. Ditambah kombinasi warna putih dan merah marun, netbook ini memang terlihat cantik.
Kami pun menyukai desain keyboard-nya terasa nyaman. Ukuran tombol sebenarnya tidak besar (sekitar 14x13 mm), namun memiliki jarak antar tombol sekitar 4 mm. Tiap tombol juga terasa empuk saat ditekan sehingga memudahkan kami mengetik dengan cepat. Satu-satunya hal yang menyulitkan adalah penempatan tombol Fn di sisi bawah paling kanan; tempat yang biasanya menjadi posisi tombol Ctrl.
Sedangkan di sisi mesin, Zyrex 1812 ini sudah menggunakan Intel Atom N280 yang memiliki kecepatan 1,66GHz. Ini sedikit lebih baik dari kebanyakan netbook yang masih menggunakan Atom N270 berkecepatan 1,6 GHz. Kerja prosesor tersebut dibantu memori DDR2-800 1GB dan harddisk SATA 120GB. Kombinasi ini menghasilkan performa yang bagus, termasuk ketika dibandingkan dengan netbook sekelas seperti Gigabyte Book Top M1022.
Soal fasilitas, netbook ini tampil biasa saja. Fasilitas standar ala netbook sudah tersedia, seperti WiFi, slot memori, webcam, ethernet, VGA Out, serta USB. Namun tiga fasilitas terakhir dengan catatan khusus; dan mungkin di sinilah konsekuensi terbesar dari desain super tipis netbook ini. Pasalnya, port Ethernet dan VGA Out harus menggunakan konektor khusus yang terhubung ke sebuah port khusus di sisi belakang netbook. Jadi jika konektor tersebut rusak atau tertinggal di rumah, sudah terbayang repotnya. Kerepotan lain adalah saat Anda ingin memasang flashdisk, karena port USB di netbook ini hanya dua buah dan itu pun berada di sisi belakang netbook.
Desain tipis juga mengharuskan netbook ini menggunakan baterai berukuran 3400 mAh, sedikit di bawah netbook sekelas yang biasanya memiliki kapasitas 4400 mAh ke atas. Ini berefek pada daya tahan baterai. Ketika digunakan untuk memutar video HD, netbook ini hanya mencapai durasi 2 jam 43 menit. Karena netbook lain rata-rata mencapai angka 3 jam, nafas Zyres 1812 memang tergolong pendek.
***
Sebagai produk yang berkaitan dengan gaya hidup, netbook memang harus tampil cantik. Itulah hal yang coba dikejar Zyrex melalui Sky 1812 ini, dan kami pikir mereka sukses melakukannya. Sayang hal itu harus dibayar dengan kerepotan dan keminiman dari sisi fasilitas. Netbook ini sendiri dibandrol dengan harga Rp. 4,5 juta, yang menempatkannya di segmen menengah di jajaran netbook saat ini. (Wisnu Nugroho)

Hasil Uji:klik disini

Sumber:www.tabloidpcplus.com

11 Desember 2009

Dell's Inspiron Zino HD on sale now in America: starts at $229, doubles as an HTPC


Dell has taken its sweet time in bringing the 7.75- x 7.75- x 3.5-inch Inspiron Zino HD to market, but just 24 hours after it made its market debut across the pond, this little zinger is finally available to the Yanks in attendance. Starting at just $229, the mini PC is far more exhilarating than most ho hum nettops. Oh sure, the base configuration is fairly unexciting, but thankfully Dell enables you to add up to 8GB of memory, a 1.8GHz dual-core AMD Athlon Neo X2 6850e CPU, up to 1TB of HDD space, an optional Blu-ray drive, a 512MB ATI Radeon HD 4330 discrete GPU and WiFi to the mix. 'Course, speccing it out will obviously raise the price substantially, but it's always nice to see more power than anticipated within such a minuscule box. Of note, Dell also mentions that an optional TV tuner, wireless keyboard and mouse are available, but at least for now, the TV tuner is nowhere to be found in the configuration pages. Other inclusions are a 4-in-1 card reader, four USB 2.0 sockets and a pair of eSATA ports. Who says HTPCs have to breathe fire?

Update: We've just heard that the TV tuner won't be available at launch (sounds a lot like what happened with the Mini 10), so there goes those dreams of immediately gratifying your urge for a new HTPC of the smallest scale.

Source:www.engadget.com


Foxconn distracts all with TXM-355 bamboo desktop chassis, brews bamboo tablet rumor


Look, we've all been giving Foxconn a bit of a hard time recently with all those Apple tablet and iPhone rumors, so it's only fair for the Taiwanese giant to take some time off for something fresh. What we have here are a couple of self-proclaimed "world's first" desktop chassis with bamboo front cover (so we guess that Dell Studio Hybrid doesn't count to them), aiming to achieve environmentally-friendly status in China. While Foxconn's Bamboo Forest 1 ATX case on the right has been announced for about a month, the TXM-355 or Bamboo Forest 2 microATX case on the left is fresh from the oven -- visually already a good candidate for your next HTPC build. Despite a few rough cuts and the ugly glue work on the optical drive flap, PCPOP has given the smaller brother a thumbs up overall. Not bad for ¥368 ($54) either, and it's only an extra $2 for the big daddy. Just watch out for that panda behind you.

Source:www.engadget.com


10 Desember 2009

BenQ Joybook Lite U121 Eco: Irit dan Ramah Lingkungan


Mengajak setiap orang untuk menjaga lingkungan hidup demi kelangsungan bumi tercinta ini bukanlah perkara gampang. Terlebih, di tengah gaya hidup modern yang kerap mengkonsumsi sumber daya alam. Peran pelaku industri sangat penting di sini mengingat produk yang mereka hasilkan kerap bersumber dari alam dan mampu memengaruhi gaya hidup manusia yang memakainya. Lewat netbook seri terbarunya, Joybook Lite U121 Eco, BenQ memberi contoh bagaimana industri bisa peduli pada lingkungan.
Joybook Lite U121 Eco sebenarnya masih mengusung rancangan dasar sebuah netbook yang menggunakan prosesor Intel Atom dan berfasilitas standar lainnya (semacam Wi-Fi atau desain yang bergaya). Untuk membuatnya berbeda, BenQ menggaungkan isu lingkungan. Beberapa keunggulan yang ditonjolkan U121 Eco memang menarik, di mana yang paling memikat adalah daya tahan baterai 6 sel yang mencapai 8 jam (modus ekonomi). Pengisian baterai pun hanya memerlukan waktu 1 jam saja untuk mencapai kapasitas 80%. Daya tahan dan kecepatan isi ulang ini jelas melampaui rata-rata netbook pesaingnya.
Untuk lebih menghemat energi, U121 Eco memakai CPU Atom seri Z530 yang meskipun karakter kinerjanya mirip dengan N270 (sama-sama berkecepatan 1,6 GHz dengan FSB 533 MHz), Z530 memiliki TDP (Thermal Design Power) hanya 2 watt. Artinya, tingkat TDP Z530 yang lebih rendah 0,5 watt dibandingkan N270 membuat netbook jadi lebih irit daya dan tidak lebih panas dibandingkan TDP 2,5 W pada Atom N270. Layar 11,6” yang digunakan memanfaatkan sistem pencahayaan LED yang rendah daya. Karena desain-desain inilah, U121 menyerap daya 40% lebih sedikit dibandingkan model sebelumnya. Kata “Eco” pada netbook ini pun dicerminkan lewat penggunaan material ramah lingkungan karena 75% komponen mekanik di netbook ini dapat didaur ulang.
Jika seri pendahulunya (Lite U101) digambarkan sebagai netbook yang tangguh atau tahan tempaan, seri Lite U121 ini justru terlihat lebih ringkih meski tetap terlihat cantik luar dalam. Ringkih di sini dapat diartikan sebagai peringatan pada lingkungan kita. Dua warna pilihan yang disediakan sebenarnya merupakan ajakan BenQ untuk peduli pada alam seperti warna biru laut yang mengingatkan kita untuk melindungi laut dari polusi sampah dan warna putih yang menggambarkan es di kutub yang sebagian mulai mencair akibat pemanasan global. Meskipun desain visualnya terlihat kurang tegas memaknai kepedulian pada alam, apa yang coba diangkat BenQ pada netbook barunya ini merupakan contoh baik bagi kita semua.
***
Lalu bagaimana kemampuan Lite U121 Eco sendiri? Dari hasil tes yang kami lakukan, tampaknya prosesor Z530 pada netbook ini masih tampak serupa dengan N270 sebelumnya. Namun karena memakai chipset Poulsbo US15W yang menanamkan chip grafis GMA500, kinerja visualnya membaik meski tidak meningkat signifikan.
Yang mencolok jelas pada daya baterai yang penggunaannya rata-rata mencapai 5 jam lebih. Jelas netbook ini menjawab kebutuhan Anda untuk komputasi dan aktivitas mobile Internet (via koneksi 3G) yang lebih lama. Dukungannya pada lingkungan juga menjadi isu menarik yang tak layak diabaikan begitu saja. (Deny Prasetyo)

Hasil uji:klik disini

Sumber:www.tabloidpcplus.com


08 Desember 2009

Seagate's first Pulsar SSDs ready to blast the enterprise


We first heard of Seagate's plans to enter the SSD market way back in mid 2007 and then again in 2008. Here we are in the final days of 2009 and guess what: the first Seagate SSD has been announced. Unfortunately, Seagate's 2.5-inch SATA Pulsar SSD targets the raised-floor crowd locked away in your corporate data center, not you directly. The SLC-based Pulsar tops out at 200GB and claims a peak performance of 30,000 read IOPS and 25,000 write IOPS and a 240MBps sequential read and 200MBps sequential write -- damn quick compared to Samsung's enterprise-class SSDs released last year clocking 100MBps sequential reads and 80MBps writes. Hopefully, we'll see Seagate push into the consumer sector once they finish milking corporate IT budgets, or what's left of 'em.

Source:www.engadget.com


07 Desember 2009

HTC Passion runs Android on 3.5-inch OLED and Snapdragon in Verizon's early 2010?


Ever since the WinMo-powered HTC HD2 started to drip, drip onto our pages in the form of leaked images and details, we've been asking ourselves one question: where's the Android version? And while we've heard whispers of a supposed Snapdragon-based Dragon device running Android ever since early October, we're left to rely on Motorola's Droid / Milestone to fulfill our Android 2.0 dreams this holiday season. And if DigiTimes is correct, that picture likely won't change until early 2010. Taiwanese DigiTimes' sources have its Taiwan-based neighbor launching its Passion handset running Android 2.0 (or even 2.1 by then) on a 1GHz Snapdragon chipset with 3.5-inch multitouch OLED display sometime in early 2010 (not 2009 as previously tipped) as HTC continues to tweak the device's software. And if previous rumors are true then this CDMA variant of Dragon will be making its debut on Verizon at that time. DigiTimes' sources also claim that HTC will announce a QWERTY-toting Android device, possibly named Espresso, at the huge Mobile World Congress event in February. Of course, all this is rumor for now so hold tight as HTC's roadmap unfolds.

Source:www.engadget.com

04 Desember 2009

Android 2.1-equiped Motorola Sholes tablet spied in China as XT701?


No sooner do we get brief corner glimpses of the supposed Motorola Sholes tablet do we get tipped off to this writeup from Androidin.net which has a number of pictures of an eerily similar keyboard-less handset with a 3.7-inch screen, Android 2.1, FM radio, and interestingly enough, only a 5 megapixel camera -- last we heard it was going to be 8. Also debatable is a HDMI port, since the image that would show it is a tad too blurry. Otherwise, it seems to be about in line with what we expected, and it also seems destined for China Unicom as the XT701 (analogous to China Mobile's Motorola Android device). Now how about a few dashes of hope we'll see this stateside, eh Moto? Two more shots after the break.

Source:www.engadget.com


03 Desember 2009

MSI EX300x : Hiburan Terjangkau


Kamis, 26 November 2009 | 16:27 WIB
Sebelum Anda membaca keseluruhan artikel ini, ijinkan kami mengingatkan kembali notebook MSI seri EX300 yang dulu pernah mampir ke lab uji InfoKomputer. MSI EX300 adalah seri yang ada dalam jajaran notebook entertainment MSI. Anda bisa menemukan banyak fasilitas media di notebook ini, termasuk layar LCD TFT 13,3 inci” format lebar, slot HDMI, dan tentu saja tata suara ciamik dari Dolby. Selain itu, MSI juga membekali sejumlah fasilitas tambahan di EX300 terdahulu, seperti fingerprint reader untuk pengaman notebook, web cam beresolusi 2 megapiksel, slot Express Card, konetifitas WiFi dan Bluetooth, serta kartu grafis ATI Radeon HD3450 (DDR3 256MB).
Nah, seri EX300x tidak memiliki perbedaan jauh jika dibandingkan EX300. Hampir semua fasilitas standar di EX300 bisa Anda temukan di EX300x, salah satunya desain casing notebook yang masih menngadopsi bahan Magnesium Alloy. Lalu, apa sih beda kedua seri ini selain tambahan huruf x di akhir seri? Ternyata MSI melakukan perubahan di prosesor notebook. Jika sebelumnya MSI memilih Intel Core 2 Duo P8400, kini prosesor yang bercokol di EX300x adalah Intel Core 2 Duo P7350 berkecepatan 1,583GHz. Selain prosesor, kami juga menemukan perbedaan lain yang cukup mencolok. Ya, sistem operasi yang hanya berbekal Free DOS. Padahal, di seri sebelumnya Anda sudah bisa mendapatkan Windows Vista Home Premium siap pakai. Ketiadaan sistem operasi Windows dan seri prosesor yang di-downgrade ini tidak lain untuk menempatkan EX300x di kelas notebook entertainment ekonomis sekaligus memberi pilihan lebih banyak terhadap para pecinta notebook multimedia.
Terus terang kami penasaran dengan kinerja EX300x setelah mengalami penurunan seri prosesor. Pengujian pun dilakukan dengan beberapa aplikasi untuk mengukur beragam parameter, seperti kecepatan prosesor dan daya tahan baterai. Nilai total sistem yang kami dapat dari 3DMark 2006 adalah 2018, atau 48 poin lebih rendah dibanding EX300 (2066). Sedangkan PCMark Vantage memberikan nilai 2884 untuk EX300x, atau 669 poin lebih rendah dibanding EX300 (3553). Untungnya, penurunan poin pada kinerja ini dikompensasi dengan kekuatan baterai yang lebih baik. Ini terlihat saat pengujian menggunakan aplikasi Baterai Eater 05, dimana EX300 bisa bertahan hingga 2 jam lebih dibanding EX300 yang cuma bertahan 1 jam dan 43 menit.
Baterai yang bisa bertahan lebih lama memang menjadi kabar baik untuk EX300x. Namun, kami tetap merasa kurang nyaman dengan ukuran dan bobot baterai ini. Pasalnya, selain berat, desain baterai yang terlampau besar membuat baterai ini menonjol saat dipasang dan secara tidak langsung menambah ukuran panjang dari notebook.
Seperti seri sebelumnya, di EX300x juga disediakan tombol akses cepat berdesain soft touch untuk mengoperasikan beragam fasilitas notebook, seperti menghidupkan power, WiFi, Webcam, dan lain-lain. Meskipun agak menyulitkan buat Anda yang berjari besar, toh tombol-tombol ini cukup berguna dibanding jika dibuat dalam rupa switch kecil yang sering diletakkan di sisi bawah notebook.
***
Meskipun hampir tidak ada perubahan dari bentuk badan dan fasilitasnya, EX300x boleh dibilang sebagai produk pelengkap seri entertainment MSI, mengingat harga jual notebook ini jauh lebih murah dibanding saudara dekatnya itu. Hal ini tentu saja juga menjadi nilai tambah bagi Anda yang senang dengan sistem operasi alternatif nan murah seperti Linux, Solaris, dan sejenisnya tanpa harus mengorbankan dana untuk sistem operasi bawaan berlisensi. (Brama Setyadi)

Hasil uji:klik disini

Sumber:www.tabloidpcplus.com

02 Desember 2009

TerreStar Genus satphone gets beamed into an FCC lab


That projected Q1 2010 availability window for AT&T's first dual-mode satphone (and first satphone, period, for that matter) is looking pretty dang obtainable now that Elektrobit -- the device's manufacturer -- has secured FCC approval. As you can tell from the laboratory mugshot here, TerreStar's Genus is a pretty unassuming-looking Windows Mobile smartphone, which is pretty amazing when you consider that it'll more or less guarantee you coverage anywhere in the most ridiculously remote regions of North America and surrounding waters. Test documentation confirms that it'll be ready with US HSPA out of the gate, so if you can hold out for a month or two and stomach some likely hardcore plans and per-minute / per-megabyte charges, get ready to impress your co-pilot in the midst of that next offshore race.

Sumber:www.engadget.com

 
Blogger Templates