More info :klik here
Source :www.engadget.com
Sharing Learning Knowledge and Downloads
Seperti juga tren casing glossy yang halus mulus pada notebook masa kini, Advan G2T-64S juga tampil tak kalah licin meski pelapisan luks ini lebih pada cover-nya saja. Intinya, Advan ingin agar G2T-62 ini menjadi notebook ringan yang tak kalah
Namun kalau mau dibilang secara gamblang, Advan terlalu membesar-besarkan desain G2T-64S yang disebut mereka berdesain elegan dan bergaya. Klaim tersebut mungkin lebih berlaku pada bentuk luar saja karena begitu menengok/membuka bagian dalamnya, kesan mewah tersebut seakan lenyap. Layar 12,1” yang digunakan memang memakai teknologi DCS (Digital Crystal Screen) yang membuat tampilannya tajam. Namun penampilannya jadi kurang seimbang dengan tampilan keyboard dan touchpad-nya. Bagian input tersebut justru tampil biasa saja, apalagi kunci-kunci dan tombol touchpad tidak terlalu empuk ditekan alias kurang nyaman.
Dalam hal kelengkapan, Advan G2T-64S sudah mencukupi sebagaimana feature standar pada sebut notebook. Adanya tambahan port HDMI dan shortcut multimedia sentuh memang menjadi nilai tambah yang baik. Namun, beberapa kekurangan tetap muncul misalnya pada port USB yang hanya berjumlah 2 buah dengan letak saling berjauhan. Ini jelas bakal menyulitkan koneksi ke beragam gadget pendukung. Webcam 1,3 megapixel yang diklaim bersensor bagus nyatanya kurang tajam menangkap obyek di depan notebook. Seri ini juga belum menyertakan koneksi Bluetooth meskipun kunci untuk feature ini telah disediakan. Agaknya, harga yang murah memang membuat notebook ini memangkas beberapa feature yang terkadang kurang diperlukan.
Meski terbilang “kurang bersolek”, Advan G2T-64S mengusung prosesor kelas “lumayan” yakni Core 2 Duo T6400 2 GHz dengan FSB 800 MHz. Prosesor ini setingkat di atas T5750 dengan clock yang sama pada seri mereka sebelumnya, G2T-75 (namun dengan FSB lebih rendah yakni 667MHz). Komponen penyerta lainnya masih tergolong standar seperti memori DDR2 1 GB dan harddisk 160 GB. Untuk grafisnya, notebook hanya mengandalkan chip Intel X4500 yang lazim pada notebook mainstream sekarang ini.
Untuk mereka yang lebih mementingkan komputasi mobile untuk aktivitas office, Internet, atau hiburan ringan, semestinya Advan G2T-64S sudah memuaskan. Namun Anda yang mengutamakan detil dan kelengkapan fungsi mungkin akan sedikit kecewa. Untuk mengetahui unjuk kerjanya, Anda bisa lihat pada tabel di bawah ini. Semestinya gambaran pada tabel tersebut memang tampak wajar untuk notebook ringan dengan kisaran harga Rp6-jutaan. (Deny Prasetyo)
Hasil pengujian : klik disini
Sumber : www.tabloidpcplus.com
Pasar netbook masih terus marak, seiring semakin banyaknya pilihan netbok yang bisa dipilih pengguna. Kini giliran Point of View menelurkan netbook generasi keduanya, yakni mobii NB9010.
Di bagian casing-nya yang berwarna biru, terdapat lampu LED sebagai indikator yang akan berkedap-kedip merah bila baterai netbook ini sudah mencapai titik kritis. Jika baterai sudah terisi penuh kembali, lampu kecil tersebut akan berubah warna menjadi hijau.
Seperti produk lainnya, Point of View juga membenamkan prosesor Intel Atom N270 pada mobii. Dari segi fisik, baterai produk ini memiliki tonjolan yang terlihat jelas di dekat engsel monitor dan keyboard. Warna baterai yang hitam sangat cocok bila disandingkan dengan warna casing biru tuanya. Baterai 6 selnya berkapasitas 4400 mAh. Dalam pengujian, baterai ini mampu dipakai secara terus-menerus selama 5 jam.
Dari segi konektivitas, netbook ini dilengkapi dengan berbagai port penghubung. Pertama terlihat deretan port USB 2.0 pada bagian sebelah kanan netbbok yang tersusun rapi disertai dengan port VGA. Kedua, terdapat card reader, yang dapat menampung kartu memori SD, MS, dan MMC. Card reader ini berada di pojok kanan netbook ditemani port microphone in dan headphone.
Netbook mobii menghadirkan papan keyboard dengan tombol yang cukup besar ( 92% dari keyboard normal) meskipun jarak antartombolnya masih agak sempit. Sementara pada touchpad-nya yang berlapis chrome, terdapat dua tombol yang menyatu, masing-masing berfungsi sebagai tombol klik kiri dan sebagai tombol klik kanan. Touchpad ini sendiri cukup responsif untuk mengikuti gerakan jari kita.
Netbook mobii juga dilengkapi dengan memori 1 GB DDR2, dan hardisk SATA berkapasitas 160 GB. Juga terdapat fungsi nirkabel Wi-Fi, webcam 1,3 megapixel, port VGA-out serta port LAN untuk menghubungkan netbook ini ke LAN via jaringan kabel 10/100 Mbps.
***
Belakangan ini semakin banyak saja netbook yang menyertakan modem seluler internal sebagai kelengkapan standar. Jika bulan lalu kami menguji MSI Wind U120H, kali ini kami kedatangan Zyrex Bee 103G. Modem tersebut berada di balik baterai dan tertanam jauh di dalam sehingga kami tidak mengetahui merek dari modem tersebut. Namun yang pasti, modem ini bekerja di jalur GSM dan mendukung standar HSDPA (3,5G).
Ketika kami coba menggunakan jaringan Axis, modem internal Zyrex Bee 103G berhasil mencatat kecepatan 0,25 MBps untuk server lokal. Sebagai perbandingan, pengujian dengan modem eksternal Huawei 160G mencatat 0,29MBps. Jadi, kualitas modem internal tersebut bisa diandalkan.
Di luar keberadaan modem 3G, netbook seharga … ini juga memiliki beberapa fasilitas yang jarang kami temui di netbook lain. Fasilitas pertama adalah Bluetooth, sedang fasilitas kedua adalah modem dial-up. Kami tidak yakin fasilitas terakhir tersebut masih ada yang menggunakan, namun setidaknya netbook ini menyediakan pilihan koneksi yang bervariasi.
Jika dari sisi fasilitas menonjol, performa netbook ini praktis tidak berbeda dengan netbook yang ada saat ini. Ini tidak lepas dari kombinasi komponen standar yang digunakan mayoritas netbook saat ini, yaitu prosesor Intel Atom N270, chipset Intel 945GME, memori 1GB DDr2-PC800, dan harddisk IDE 160GB. Jika dibandingkan dengan MSI U1000X, kita bisa melihat performa yang setara.
Begitupun dalam pengujian daya tahan dalam mode baterai. Meski menggunakan baterai berukuran 3600mAh (di bawah MSI yang memakai baterai 4400mAH), netbook ini bisa bertahan sekitar 3 jam saat memutar video HD 720p. Catatan waktu ini masuk dalam jajaran kelas atas dari semua netbook yang pernah kami uji.
Namun soal kenyamanan pakai, netbook ini cukup merepotkan. Masalah utama adalah ukuran tombol keyboard-nya yang terasa sangat kecil. Jika dihitung, ukurannya hanya sekitar 16x12 mm dengan jarak kurang dari 2 mm. Bandingkan dengan HP Mininote--netbook ternyaman saat ini--yang memiliki ukuran tombol keyboard sekitar 17x16 mm. Karena ukuran dan jarak antar tombol yang terlalu rapat tersebut, kami kesulitan mencapai kecepatan ketik standar kami. Alhasil, salah pencet dan salah ketik adalah masalah yang sering terjadi.
Di luar itu, kami tidak menemui masalah dalam hal kenyamanan pakai. Touchpad-nya terasa responsif, sehingga terasa mudah menjelajahi seluruh isi layar. Monitornya juga mampu memberikan warna yang akurat, meski vieweing angle di sisi vertikal terasa sempit. Namun dengan bobot sekitar 1,4 kg, netbook ini memang relatif cukup berat dibanding netbook lain.
Source : http://www.engadget.com/
Spesifikasi BlackBerry Curve 8900 : klik disini
Hasil Pengujian : klik disini
Sumber : http://www.tabloidpcplus.com/
Source : http://www.engadget.com/
Info lanjut : klik disini
Sumber : http://www.xbox.com/
Untuk merubah ukuran sebuah gambar kita bisa menggunakan berbagai macam jenis software, salah satunya seperti ACD See Pro. Namun untuk merubah sebuah ukuran resolusi sebuah gambar animasi gerak yang berformat GIF maka kita memerlukan sebuah software khusus. GiF Resizer adalah sebuah program yang dapat anda gunakan untuk mengubah sebuah ukuran gambar animasi .gif
Jika anda ingin memilki software ini silahkan download pada link download dibawah ini. Dan jika anda ingin mencoba untuk membuat gambar animasi bisa mencoba Software Easy GIF Animator Pro
System Requirement : klik disini